TENTANG KAMI

Blog Taujih ini adalah media dakwah melalui dunia maya yang di kelola oleh Divisi Dakwah PPIDS yang beranggotakan:
- Ketua Umum : Ust. Iyas Sirajuddin
- Koordinator Harian dan Bendahara : Ust. Habib AR
- Sekretaris dan Publikasi : Ust. Ahsanul Huda
- Penerbitan Buletin dan Pengedaran Kotak Infak : Ust. Shidiq
- Koordinasi Santri dan Pelaksana Harian : Ust. Qois
- Humas dan Transportasi : Ust. Habib
- Penanggung Jawab Ritme Dakwah dan Humas : Ust. Dawud


Minggu, 23 September 2012

UMMU SULAIM

Ummu Sulaim adalah salah seorang perempuan yang telah masuk Islam semasa Rasulullah saw masih tinggal di Makkah dan belum hijrah ke Madinah. Ia dikenal sebagai salah satu shahabiyah setia Rasulullah saw.

Setelah berapa lama dari pernikahannya dengan Abu Thalhah al-Anshari, akhirnya mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang sangat dicintainya. Pada suatu hari, anaknya menderita penyakit parah yang berakhir dengan kematiannya. Padahal waktu itu, Thalhah sedang berada di luar rumah.


Ummu Sulaim mengurus jenazah anaknya, Abu Umair, sendiri, tanpa Abu Thalhah. Lalu dia berpesan kepada orang-orang yang menghadiri pemakaman Abu Umair, “Jangan ada seorang pun dari kalian yang mengabarkan tentang hal ini kepada Abu Thalhah.”

Tibalah saatnya Abu Thalhah pulang ke rumah. Dia menanyakan kepada istrinya, Ummu Sulaim, tentang keadaan anak mereka. Karena yang dia tahu saat meninggalkan rumah, anaknya itu dalam keadaan sakit. Maka pada saat pulang dia langsung menanyakan keadaan anak yang sangat disayanginya itu.

Ummu Sulaim menjawab, “Dia dalam keadaan sangat tenang.” Kemudian dia menyiapkan makanan dan melayani suaminya sebaik mungkin. Pada malam itu Ummu Sulaim betul-betul memanjakan Abu Thalhah. Mereka melewatkan satu malam yang sangat indah.

Setelah melihat wajah Abu Thalhah yang sangat bahagia, Ummu Sulaim merasa sudah saatnya dia memberitahukan keadaan anaknya yang sebenarnya.

“Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu jika ada sebuah keluarga meminjam sesuatu, lalu memanfaatkannya, tetapi saat diminta kembali mereka tidak menyukainya?” tanya Ummu Sulaim kepada Abu Thalhah.

“Tentulah mereka tidak adil,” jawab Abu Thalhah.

Ummu Sulaim tersenyum kecil dan menatap dalam suaminya. “Tahukah kau! Abu Umair, anakmu, adalah pinjaman dari Allah. Dan kini Allah telah mengambilnya kembali.”

Demikianlah sepenggal kisah yang dicontohkan Shahabiyah mulia Ummu Sulaim, yang dengan ketegaran, kesabaran dan  ketawakalan kepada Allah swt mampu mengubah kesedihan menjadi kebahagian.  Allah Ta’ala berfirman, “Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan jadikan baginya jalan keluar dan memberi rizqi dari arah yang tiada ia sangka-sangka.” (Ath Tholaq: 2-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar