TENTANG KAMI

Blog Taujih ini adalah media dakwah melalui dunia maya yang di kelola oleh Divisi Dakwah PPIDS yang beranggotakan:
- Ketua Umum : Ust. Iyas Sirajuddin
- Koordinator Harian dan Bendahara : Ust. Habib AR
- Sekretaris dan Publikasi : Ust. Ahsanul Huda
- Penerbitan Buletin dan Pengedaran Kotak Infak : Ust. Shidiq
- Koordinasi Santri dan Pelaksana Harian : Ust. Qois
- Humas dan Transportasi : Ust. Habib
- Penanggung Jawab Ritme Dakwah dan Humas : Ust. Dawud


Jumat, 25 Januari 2013

PERUSAK-PERUSAK HATI

Manusia hakekatnya adalah pengembara samudera kehidupan menuju Allah . Sang Nahkoda perjalanan adalah hati, sementara anggota badan tak lebih sekedar awak kapal yang patuh pada sang nahkoda. Manakala hati rusak, maka bisa jadi gagal totalah perjalanan.  

Pada hari ketika harta dan anak keturunan tak bermanfaat kecuali yang menghadap Allah  dengan membawa hati yang selamat (QS Asy-Syu’ara’: 39)

Rasulullah bersabda:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baik pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati “(HR Bukhari Muslim). Orang yang cerdas adalah yang menjaga hati dari segala bentuk penyakit, melebihi perhatiannya terhadap penyakit-penyakit jasmani. Sayangnya kebanyakan manusia justru sibuk memoles penampilan luarnya sementara hatinya rusak. Orang seperti ini hakekatnya tertipu.

Imam ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah dalam kitabnya Madarijus Salikin (1/365) telah menyebutkan lima perusak hati , diantaranya adalah pertemanan dan lingkungan buruk . Tak dipungkiri manusia tak mampu untuk hidup seorang diri dan pasti membutuhkan orang lain. Tetapi kenyataannya  tak selalu sesuai harapan. Teman seringkali justru menjadi musuh. berapa banyak kebaikan yang hilang dan berapa banyak bencana yang datang karena pertemanan serta lingkungan yang buruk.  Di antara  bahayanya adalah hati menjadi keras (sulit menerima kebenaran). Betapa Abu Thalib sang paman Nabi  akhirnya mati dalam kekafiran karena gengsi terhadap kerabat dan teman.

Penyebab yang ke dua adalah tenggelam dalam lautan angan-angan. Ini adalah lautan tak bertepi. Ini adalah modalnya orang bangkrut dan dagangan syetan yang utama. Bagaimana tidak? orang yang bangkrut adalah orang yang berangan-angan masuk jannah tapi  tak mempersiapkan sedikitpun amalan menuju ke jannah. Panjang angan-angan juga menjadikan manusia lupa dengan dunia yang sejatinya fana ini.  Panjang angan-angan lah yang menjadikan orang seperti qarun, Fir’aun enggan menerima kebenaran.

Perusak hati yang ke tiga adalah kekenyangan. Kekenyangan memang berbahaya, ia melahirkan dua penyakit sekaligus fisik dan kejiwaan. Secara fisik jelas, berbagai penyakit mematikan bersumber dari pola makan yang tidak sehat.  Secara kejiwaan, ia akan melahirkan jiwa—jiwa yang rakus, yang pada ujungnya akan melahirkan berbagai kejahatan. Ibnu Qudamah Al-Maqdisy rahimahullah dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin menyatakan bahwa syahwat perut adalah  sumber segala bentuk syahwat yang merusak, mulai syahwat kemaluan hingga syahwat harta dan kekuasaan. .  

Perusak yang ke empat adalah banyak tidur. Tidur yang berlebihan akan membuat badan berat dan malas bekerja. Tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat tubuh benar-benar membutuhkannya.Termasuk tidur yang baik adalah tidur di awal malam. Sementara yang tercela adalah tidur pagi, karena ia waktu yang  sangat berharga. Demikian pula tidur setelah asar dan setelah maghrib.

Perusak yang ke lima adalah bergantung pada selain Allah . Ini merupakan perusak hat terbesar secara mutlak. Sebab tak ada perusak lain yang lebih berbahaya selain ini. Karena bila orang bergantung pada selain Allah , Allah biarkan orang itu bersandar padanya dan Allah melupakanya sama sekali. Kesyirikan juga dibangun di atas asas ini. (Abu Hannah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar